JT - Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) menyatakan bahwa pelestarian kebaya, salah satu aset kekayaan budaya bangsa, memiliki potensi untuk menggerakkan perekonomian Indonesia.
Baca juga : Tanggal Rilis Spider-Man 4 Diundur ke Akhir Juli 2026
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan di Jakarta, Ketua Umum KOWANI, Giwo Rubianto Wiyogo, menyebut peringatan Hari Kebaya Nasional (HKN) 2024 sebagai momentum untuk terus mendorong perempuan Indonesia dan generasi penerus bangsa dalam melestarikan kebaya sebagai bagian dari identitas nasional.
Giwo menekankan bahwa kebaya bukan hanya sekadar pakaian, melainkan juga simbol dari identitas bangsa Indonesia. Menurutnya, mengenakan kebaya memungkinkan seseorang untuk mengartikulasikan dirinya dengan lebih luas tentang identitas nasional.
Selain aspek identitas budaya, Giwo juga menyoroti potensi ekonomis dari kebaya. Dia menilai bahwa kebaya dapat menjadi salah satu kunci dalam mengangkat citra Indonesia di kancah global, sekaligus mengingatkan pada nilai historis perjuangan perempuan Indonesia.
Baca juga : "Badarawuhi Di Desa Penari" Memulai Debutnya di Amerika Serikat
"Nilai filosofis kebaya bukan hanya sebagai pakaian, tapi warisan budaya tak benda yang melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan, dan keteguhan para perempuan Indonesia," ujarnya.
Giwo mengusulkan agar pemerintah memanfaatkan Hari Kebaya Nasional (HKN) 2024 sebagai langkah strategis untuk mempopulerkan kembali penggunaan kebaya. Salah satu saran konkretnya adalah dengan mendorong penggunaan kebaya setiap hari Selasa di sekolah dan kantor pemerintahan.