Jakarta, 29/8 (JT) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, telah menyuarakan pentingnya penerapan teknologi penyiraman air dari puncak gedung dengan menggunakan pompa bertekanan tinggi, juga dikenal sebagai "water mist generator," di Balai Kota DKI Jakarta. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi tingkat polusi udara di kawasan tersebut.
"Dalam waktu dekat, kami berencana menerapkan ini dengan segera. Biro Umum sedang mempersiapkan segala hal terkait ini. Balai Kota DKI Jakarta harus menjadi yang pertama menerapkan inovasi ini sebelum tempat lain," kata Heru dalam pernyataannya di Balai Kota DKI, yang terletak di Jakarta Pusat, pada hari Selasa.
Baca juga : Legislator DKI Pertanyakan Rekomendasi KPK Soal Kenaikan Tarif Air PAM Jaya
Menurut Heru, ide dari penyiraman massal menggunakan "water mist generator" ini akan dikembangkan lebih lanjut dalam rapat dengan pihak pengelola gedung minggu depan. "Saya baru saja berdiskusi dengan beberapa pengelola gedung, dan alat ini saat ini sedang dalam proses produksi. Tapi yang paling penting adalah mendapatkan semua orang bersama-sama untuk memulainya," tambah Heru.
Dia menegaskan bahwa para pemilik dan pengelola gedung tinggi di Jakarta harus melibatkan diri dalam upaya untuk mengurangi polusi udara dengan cara menyemprotkan air dari puncak gedung menggunakan pompa bertekanan tinggi. "Baru-baru ini, Pak Asep memberikan saran untuk melibatkan pemilik gedung tinggi di lingkungan Pemda DKI dalam rencana penyemprotan 'water mist'," sambungnya.
Heru mengingatkan secara berkelanjutan bahwa perlahan-lahan industri dan berbagai pihak terkait harus bersama-sama bekerja untuk mengatasi masalah polusi udara. Ia juga telah memberikan instruksi kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Purwanto, untuk merancang dan mengembangkan konsep penerapan penyiraman "water mist" tersebut.
Baca juga : Anggota DPRD DKI Desak Dinas Perhubungan Gunakan Cara Humanis dalam Menegakkan Perda
Menurut Asep, penerapan "water mist generator" jauh lebih efektif dalam mereduksi polusi udara dibandingkan dengan penyemprotan air di jalan-jalan kota. DLH DKI juga berencana untuk mengusulkan penggunaan "water mist generator" di berbagai titik di Jakarta, dengan tujuan memperbaiki kualitas udara yang semakin memburuk.
Selain manfaatnya yang signifikan dalam mengatasi polusi udara, teknologi "water mist generator" juga tergolong mudah dalam hal pembuatan dan pemasangan. Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), harga satu unit "water mist generator" berkisar sekitar Rp50 juta.