JT - PDI Perjuangan (PDIP) menjelaskan alasan tidak mengundang Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Terpilih Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V yang berlangsung di Jakarta, Jumat ini hingga Minggu (26/5).
Ketua Steering Committee (SC) Rakernas V PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa PDIP merupakan partai yang ideologis untuk menyuarakan kebenaran dan melaksanakan konstitusi. Ideologi itu dipegang kokoh oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca juga : Basarnas Natuna Ajarkan Penyelamatan Diri pada Anak Usia Dini
“Ideologi itulah yang digembleng oleh beliau (Megawati) kepada seluruh kader-kadernya,” ucap Djarot menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers di arena Rakernas V PDIP, Jakarta, Jumat.
Djarot melanjutkan, apabila ada di antara anggota partai yang melanggar konstitusi, etika, dan moral, maka yang bersangkutan sudah bukan menjadi bagian dari keluarga besar PDIP karena sudah bertentangan dengan AD/ART partai.
“Oleh sebab itu, yang diundang ini adalah untuk internal partai, yang diundang adalah sahabat-sahabat, para cendekiawan, para akademisi, para civil society, budayawan masyarakat pro demokrasi yang betul-betul berjuang untuk menegakkan demokrasi yang jujur, adil, yang konstitusional, yang bermartabat,” ujar dia.
Baca juga : OJK Ungkap Kerugian Investasi Ilegal Rp139 Triliun Setara Bangun 12.600 Sekolah Baru
Di samping itu, Djarot mengatakan bahwa Rakernas V PDIP akan membahas tiga persoalan pokok, yakni sikap politik, perumusan program kerakyatan, hingga pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Lebih lanjut, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menjelaskan, peserta Rakernas V PDIP berjumlah 2.160 orang yang terdiri dari kader-kader partai, mulai tingkat pusat hingga pengurus cabang. Namun pada agenda pembukaan, PDIP juga mengundang pihak eksternal, sehingga totalnya berjumlah 4.859 orang.