JT - Kementerian Agama (Kemenag) RI masih mencatat sejumlah permasalahan dalam pelayanan penerbangan jamaah calon haji Indonesia yang disiapkan Garuda Indonesia, meskipun sudah dikirim teguran tertulis pada 16 Mei lalu.
"Kami mencatat banyak persoalan yang terjadi dalam sepekan terakhir penerbangan jamaah haji Indonesia. Kami melihat performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk. Kami sudah sampaikan teguran tertulis, tapi belum ada perbaikan signifikan," kata Juru Bicara Kemenag RI Anna Hasbie dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Baca juga : Kompolnas Minta Polwan yang Bakar Suami Diperiksa untuk Post Partum Depression
Ia mengungkapkan beberapa persoalan berkenaan dengan layanan penerbangan haji yang disiapkan Garuda Indonesia, antara lain masalah kerusakan mesin pesawat di Embarkasi Makassar (UPG), di mana sayap kanan pesawat Garuda Indonesia mengeluarkan api saat lepas landas penerbangan jamaah Kelompok Terbang (Kloter) 5 Embarkasi Makassar (UPG-05).
"Kondisi ini berdampak domino pada keterlambatan sejumlah penerbangan setelahnya," katanya.
Selain itu, kata dia, keterlambatan penerbangan, di mana kinerja tepat waktu Garuda Indonesia buruk. Kemenag mencatat persentase keterlambatan keberangkatan pesawat Garuda Indonesia mencapai 47,5 persen.
Baca juga : Dasco: Pengumuman Menteri Akan Disampaikan Minggu Malam
"Dari 80 penerbangan, 38 di antaranya mengalami keterlambatan. Bahkan ada keterlambatan sampai tiga jam 50 menit. Kalau ditotal, keterlambatan itu mencapai 32 jam 24 menit. Ini tentu sangat disayangkan," ujarnya.
Selain itu, adanya peristiwa pecah kloter yang menyebabkan jamaah calon haji tergabung dalam satu kloter yang sudah ditetapkan, berangkat dalam waktu yang berbeda.