JT - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terkait dengan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet meskipun gunung terbesar di Pulau Jawa itu masih berstatus Waspada atau Level II.
"Berdasarkan informasi yang kami terima dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), Gunung Slamet dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, namun statusnya masih Waspada," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Banyumas, Jumat.
Baca juga : Pansus Temukan Sejumlah Fakta Hukum tentang Penyimpangan dalam Pelaksanaan Haji
Akan tetapi, kata dia, PVMBG sejak Kamis (16/5) memperluas jarak rekomendasi Gunung Slamet dari sebelumnya 2 kilometer menjadi 3 kilometer.
PVMBG sebelumnya merekomendasikan agar masyarakat atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Namun, dengan adanya perluasan jarak rekomendasi tersebut, masyarakat atau wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak Gunung Slamet," katanya.
Baca juga : DPR: Penambahan Kementerian Tak Akan Membengkakkan APBN, Fokus pada Kinerja
Ia mengakui di Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet, antara lain Dusun Kalipagu di Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, dan Desa Limpakuwus, Kecamatan Sumbang.
Kendati demikian, lanjutnya, lokasi desa-desa tersebut berada jauh di luar radius bahaya Gunung Slamet. "Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta tidak terpancing informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait dengan aktivitas Gunung Slamet," katanya.