JT - Perusahaan Umum (Perum) Damri telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggunakan bus listrik dalam layanan angkutan mudik Lebaran 2024M/1445 Hijriah, karena dianggap belum cukup matang untuk perjalanan transportasi jarak jauh.
“Kami tidak berani menggunakan bus listrik untuk melayani angkutan mudik,” kata Corporate Secretary DAMRI, Chrystian R. M. Pohan, dalam sebuah wawancara dengan media di Jakarta, Senin.
Baca juga : BI DKI Ingatkan Masyarakat Berhati-hati Gunakan QRIS
Chrystian menjelaskan bahwa keputusan ini diambil mengingat keterbatasan infrastruktur dan teknologi bus listrik untuk melayani perjalanan jarak jauh.
Menurut Chrystian, bus listrik masih memiliki keterbatasan dalam hal jangkauan dan waktu pengisian daya baterai. Saat ini, waktu pengisian baterai bus listrik masih memakan waktu yang cukup lama, sekitar empat jam, dan fasilitas pengisian cepat yang efisien belum tersedia di Indonesia.
Dia menambahkan bahwa infrastruktur pendukung, seperti stasiun pengisian daya listrik, juga perlu ditingkatkan agar bus listrik dapat beroperasi secara optimal. Namun, hal ini membutuhkan investasi besar dan waktu yang cukup lama untuk diimplementasikan.
Baca juga : Cegah Penyalahgunaan, Pemprov Diminta Pantau Administrasi Kependudukan
Meskipun program bus listrik merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam kendaraan listrik (EV), Damri belum melibatkan armada bus listrik dalam layanan angkutan mudik. Chrystian menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum mengadopsi teknologi baru dalam operasional perusahaan.
Meskipun demikian, Damri akan terus memantau perkembangan teknologi bus listrik dan mempertimbangkan penggunaannya di masa depan ketika infrastruktur dan teknologi sudah lebih matang.