JT - Dr. Ngabila Salama, seorang praktisi kesehatan masyarakat, menekankan pentingnya mengurangi paparan layar gadget guna meningkatkan kualitas tidur selama ibadah puasa Ramadan.
Pada bulan Ramadan, waktu tidur malam cenderung berkurang karena kebutuhan untuk bangun lebih awal demi sahur. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memastikan tubuhnya mendapatkan istirahat yang cukup selama tidur malam.
Baca juga : Lembaga Sensor Film Dorong Produksi Film Budaya Lokal Berbahasa Daerah
Dr. Ngabila, yang dihubungi di Jakarta pada hari Sabtu, menyatakan bahwa mengurangi penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, beraktivitas menenangkan seperti mandi air hangat, dan mematikan lampu saat tidur dapat membantu memperbaiki kualitas tidur.
"Idealnya, kurangi waktu menggunakan layar dan hindari paparan cahaya dari televisi, laptop, dan perangkat lainnya di malam hari," ungkapnya.
Aktivitas seperti bekerja di depan komputer, mengerjakan pekerjaan rumah, atau mengurus tagihan sebaiknya dihindari menjelang tidur malam karena dapat mengganggu pola tidur.
Baca juga : Syahrini dan Reino Barack Sambut Kelahiran Putri Pertama di Singapura
"Dengan berpuasa, kita sudah kekurangan tidur, jadi hindari begadang di akhir pekan untuk menjaga kualitas tidur," tambahnya.
Menurut Dr. Ngabila, manusia umumnya membutuhkan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap harinya. Tidur yang cukup dapat meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang penting bagi sistem kekebalan tubuh serta membantu mengurangi stres.