JT - Kepala Bidang Penyelenggaraan Peribadatan di Masjid Istiqlal Jakarta, KH. Bukhori Sail Attahiri, menyoroti bulan Ramadhan sebagai peluang untuk memperkuat toleransi dan kerukunan antar umat beragama.
Ia menegaskan bahwa konsep toleransi sejatinya terdapat dalam ajaran Islam, dikenal dengan istilah at-tasamuh, yang mengajarkan manusia untuk tidak sewenang-wenang dan tidak melanggar hak-hak orang yang berbeda.
Baca juga : Pemkab Nagan Raya Tetapkan Tradisi Meugang Jelang Ramadhan 1446 H
"Kita hidup dalam suasana damai, berbeda dengan situasi perang, di mana kaidahnya berbeda. Kita tinggal di Indonesia yang kondusif dengan peraturan hukum yang berlaku, sehingga kita semua mengacu pada regulasi pemerintah serta nilai dan norma masyarakat," ujar Bukhori dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Kamis.
Bukhori menekankan pentingnya saling memahami agar toleransi dapat diterapkan oleh setiap individu. Dengan demikian, hubungan dalam masyarakat Indonesia dapat tetap harmonis meskipun beragam suku, golongan, dan keyakinan.
Ia juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kewajiban kepada Allah (Hablumminallah) dan hubungan antar manusia (Hablumminannas) tanpa meninggalkan salah satunya.
Baca juga : Masjid Al-Azhar Bagikan 700 Takjil Setiap Hari Selama Ramadhan
Mengenai contoh seseorang yang melakukan shalat di tengah jalan, Bukhori menyatakan bahwa meskipun shalat adalah kewajiban, melakukannya di jalan akan mengganggu lalu lintas.
"Ibadah shalat adalah kewajiban umat Muslim sebagai bentuk penghambaan kepada Allah, namun melakukannya di tengah jalan tidak dibenarkan karena mengganggu lalu lintas. Orang tersebut hanya memprioritaskan hubungannya dengan Allah tanpa memperhatikan hak-hak manusia lain untuk berlalu lintas. Hal seperti ini menunjukkan rendahnya pemahaman agama dan Islam," jelasnya.