JT - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengumumkan bahwa harga beras di pasar telah mengalami penurunan menjadi Rp14.000 per kilogram (kg), seiring dengan turunnya harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani atau sisi hulu.
"Hari ini, dengan harga gabah sebesar Rp7.040 per kg, maka secara otomatis harga beras akan turun sekitar Rp2.000 menjadi sekitar Rp14.000 per kg," kata Arief dalam Rapat Koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Jakarta, Senin.
Baca juga : Kejati Jatim Beberkan Kronologi Penangkapan Ronald Tannur di Surabaya
Dia menjelaskan bahwa harga GKP telah turun dari sebelumnya di atas Rp8.000 per kg menjadi rata-rata Rp7.040 per kg secara nasional. Arief yakin bahwa penurunan harga gabah akan berdampak signifikan pada harga beras.
"Sebelumnya, harga beras sempat tinggi karena kenaikan harga GKP. Cara sederhana menghitung harga beras adalah dengan mengalikan dua kali harga GKP," jelasnya.
Menurut Arief, penurunan harga GKP dan beras di pasaran terjadi seiring dengan musim panen raya pada Maret-April yang diperkirakan akan mencapai 3,5 juta ton.
Baca juga : 47 Unit SPKLU Disediakan Secara Gratis Selama Arus Balik Lebaran
"Harga akan terkoreksi seiring dengan berjalannya panen, dengan perkiraan produksi sekitar 3-3,5 juta ton dari kebutuhan kita sekitar 2,5-2,6 juta ton. Panen dilakukan di Lamongan, Tuban Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Demak Grobogan, Lampung, dan Sumsel," tambah Arief.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan di bidang pangan yang terus bersinergi dalam menjaga stabilitas harga pangan nasional.