JAKARTATERKINI.ID - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan upaya mereka dalam memperluas pasar ekspor tuna, terutama menuju Jepang.
"Dalam upaya meningkatkan ekspor ke Jepang, kami menyadari bahwa masyarakat Jepang sangat menggemari tuna dan permintaannya sangat tinggi," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Baca juga : Wartsila Sarankan Penggunaan Gas untuk Stabilitas Energi Terbarukan di RUPTL 2024-2033
Meskipun kesepakatan penurunan pos tarif ekspor ke Jepang dari 9,6 persen menjadi nol persen untuk empat komoditas tuna olahan telah diselesaikan, namun saat ini KKP masih menunggu persetujuan dari parlemen.
"Saat ini kami menunggu persetujuan serta perbaikan dokumen, dan setelah itu kami akan menunggu persetujuan dari parlemen," katanya.
Budi optimis bahwa pada akhir tahun 2024, kesepakatan pos tarif nol persen tersebut akan berlaku, memungkinkan produk perikanan tuna Indonesia untuk lebih masuk ke pasar Jepang.
Baca juga : Tokopedia Konsisten Jalankan Kampanye "Beli Lokal" untuk Dukung UMKM
Ia juga menyebut bahwa saat ini Indonesia bersaing ketat dengan Thailand dalam produk tuna jenis kaleng.
Data KKP menunjukkan bahwa Jepang merupakan importir tuna-cakalang terbesar kedua di dunia, dengan nilai impor sebesar 2,2 miliar dolar AS (menduduki pangsa 13 persen) pada tahun 2022, setelah Amerika Serikat (pangsa 15 persen).