JAKARTATERKINI.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, sedang melakukan operasi pasar untuk menjangkau puluhan distributor beras guna menjaga stabilitas harga komoditas tersebut yang saat ini tengah mengalami tren kenaikan.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bekasi, Gatot Purnomo, menyampaikan bahwa operasi pasar beras ini dilakukan melalui kerja sama dengan badan urusan logistik kepada sejumlah pedagang atau distributor beras di wilayah tersebut.
Baca juga : Menkominfo Siap Bertemu Kapolri untuk BahasJudi Online dan Pinjaman Online Ilegal
"Sebanyak 70 titik pedagang telah kita sasar melalui program ini. Harga beras yang kami targetkan di pasaran adalah sekitar Rp10.000 hingga Rp10.500 per kilogram untuk jenis beras lokal atau medium," jelasnya di Cikarang pada hari Jumat.
Gatot menambahkan bahwa beras yang didistribusikan kepada para distributor di berbagai pasar rakyat dan pasar mini di wilayah tersebut merupakan bagian dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Selain pasar tradisional dan pasar mini, kami juga menjangkau toko ritel modern dan swalayan melalui program yang sama," tambahnya.
Baca juga : Penumpang LRT Sumsel Mencapai 188.481 Orang Selama Libur Idul Fitri
Harapannya, langkah pengendalian harga melalui operasi distributor ini dapat menstabilkan harga dan memastikan pasokan beras di wilayah tersebut, sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat.
Gatot menjelaskan bahwa kenaikan harga beras dipicu oleh gangguan pada musim panen yang berdampak pada ketersediaan beras di pasaran. Musim kemarau panjang tahun lalu, ditambah dengan banjir saat ini, menjadi penyebab utama terganggunya musim panen.
Bagikan
