JAKARTATERKINI.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyampaikan bahwa ratusan warga di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, khususnya di Kampung Cibatuhilir, berada dalam ancaman bencana tanah longsor.

"Hasil asesmen kami menunjukkan bahwa bencana tanah longsor yang terjadi pada Rabu (24/1) sekitar pukul 06.30 WIB tidak hanya merusak 12 rumah yang dampaknya melibatkan 15 kepala keluarga (KK) atau 51 jiwa, tetapi juga mengancam 75 KK atau 239 jiwa di RT 001/011, Desa Sekarwangi," ungkap Humas BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria di Sukabumi pada hari Rabu.

Sandra menegaskan bahwa warga yang rumahnya terancam bencana tanah longsor diimbau untuk selalu waspada, terutama saat hujan deras atau gerimis, yang dapat meningkatkan potensi longsor susulan.

Warga juga diminta untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika ada gejala atau tanda-tanda adanya longsor susulan.

Sementara itu, 51 warga yang kehilangan tempat tinggal telah mengungsi ke rumah saudara atau tetangga. BPBD Kabupaten Sukabumi telah mendirikan posko bantuan bencana tanah longsor di sekitar lokasi, untuk memudahkan penerimaan bantuan dari masyarakat dan komunitas yang ingin membantu.

"Dalam peristiwa tanah longsor ini, tidak ada korban jiwa. Dari 51 jiwa yang terdampak, 15 di antaranya adalah anak-anak, 34 orang dewasa, dan dua orang lanjut usia, dengan satu di antaranya penyandang disabilitas," tambahnya.

Sandra menyebutkan bahwa petugas gabungan dari unsur TNI, Polri, BPBD Kabupaten Sukabumi, PMI Kabupaten Sukabumi, serta pemerintah setempat dan relawan dari berbagai komunitas masih berada di lokasi untuk memberikan bantuan dan siaga menghadapi potensi longsor susulan.