JT - Operator Lintas Raya Terpadu Sumatera Selatan (LRT Sumsel) kini menyediakan layanan pembayaran non tunai menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di seluruh stasiun.
Manajer Humas KAI Divisi Regional III Palembang, Aida Suryanti, mengatakan bahwa PT KAI Divre III Palembang bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) terus berupaya meningkatkan pelayanan demi kenyamanan pengguna.
Baca juga : Layanan SIM dan Samsat Keliling Kembali Beroperasi di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi Mulai Besok
"Setiap pengguna kini dapat memilih metode pembayaran yang nyaman, baik melalui kartu uang elektronik dari Bank Himbara dan Bank Daerah maupun QRIS. Saat ini, di 13 Stasiun LRT Sumsel telah tersedia pembayaran QRIS, sementara 6 stasiun lainnya juga dilengkapi mesin EDC," ujar Aida di Palembang, Minggu (26/1).
Stasiun yang dilengkapi EDC adalah Stasiun Bandara SMB II, Stasiun Asrama Haji, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Ampera, Stasiun Polrestabes, dan Stasiun DJKA. LRT Sumsel sendiri beroperasi mulai pukul 05.06 WIB hingga pukul 20.43 WIB, melayani rute dari Stasiun DJKA hingga Stasiun Bandara SMB II.
Tarif LRT Sumsel ditetapkan sebesar Rp5.000 untuk perjalanan ke stasiun non-bandara, sedangkan rute menuju atau dari Stasiun Bandara SMB II dikenakan tarif Rp10.000.
Baca juga : Pemkab Bekasi Bentuk Tim Untuk Data Fasos-Fasum Perumahan
Dalam empat tahun terakhir, volume penumpang LRT Sumsel terus meningkat. Pada 2024, tercatat 4.350.217 penumpang dengan rata-rata harian 12.448 penumpang, naik 6,5 persen dibandingkan 2023 yang mencapai 4.082.637 penumpang.
"Peningkatan ini membuktikan bahwa transportasi publik semakin dibutuhkan masyarakat, khususnya di Kota Palembang," tambah Aida.