JAKARTATERKINI.ID - Dinas Koperasi UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat seluruh pasar di daerah itu mampu mengelola sampah secara mandiri menjadi pupuk dan produk bernilai jual.
Kepala Diskuperdagin Cianjur, Komarudin, mengungkapkan bahwa setiap hari tujuh pasar di daerah tersebut menghasilkan sekitar 42 ton sampah. Oleh karena itu, dengan pengelolaan mandiri, pasar-pasar tersebut dapat menciptakan pupuk organik dan produk lainnya, termasuk paving blok.
Baca juga : 89 Pasangan Ikuti Isbat Nikah Terpadu di Kota Tangerang
"Kami sudah menggelar rapat bersama UPTD Pasar, DPP, dan K5. Solusinya adalah melakukan pengelolaan sampah secara mandiri di masing-masing UPTD pasar, sehingga dapat menghasilkan nilai jual seperti pupuk organik, paving blok, kerajinan tangan, dan lainnya," ujar Komarudin.
Pengelola tujuh pasar, seperti Pasar Ciranjang, Pasar Cipanas, Pasar Induk Cianjur, Pasar Cibeber, Pasar Muka, Pasar Cikalongkulon, Pasar Cigombong, dan Pasar Sukanagara, sepakat untuk melakukan pengolahan sampah mandiri dengan daya jual.
Ini melibatkan penyediaan lahan dan alat pengolahan yang melibatkan warga sekitar sebagai pekerja, berkontribusi dalam mengurangi pengangguran di sekitar pasar dan meningkatkan perekonomian lokal.
Baca juga : Usai Bentrokan Antar Ormas di Bandung, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
"Tenaga pengolahan akan diprioritaskan kepada warga sekitar yang akan mendapat pelatihan, seperti yang sudah diterapkan di beberapa pasar di Cianjur, seperti Pasar Ciranjang," tambahnya.
Kepala UPTD Pasar Ciranjang, Heru Haerul Hakim, menyatakan bahwa pihaknya memiliki lahan seluas 400 meter persegi untuk pengolahan sampah mandiri. Setiap hari, empat ton sampah diolah menjadi pupuk organik dan paving blok.