JAKARTATERKINI.ID - Maria Van Kerkhove, pakar kesiapsiagaan pandemi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkapkan bahwa risiko kesehatan masyarakat global akibat COVID-19 masih tinggi, meskipun angka kematian telah mengalami penurunan drastis dalam dua tahun terakhir.
"Risiko kesehatan masyarakat akibat COVID-19 tetap tinggi, dan ini berlangsung secara global. Kita memiliki patogen yang beredar di seluruh dunia," ujar Dr. Van Kerkhove, yang memimpin bagian pencegahan epidemi dan pandemi WHO, dalam konferensi pers PBB.
Baca juga : AS Siap Kirim Pesawat Tempur Tambahan ke Timteng untuk Mendukung Israel
Ia menegaskan bahwa data berdasarkan kasus yang dilaporkan ke WHO belum dapat diandalkan sebagai indikator yang akurat, terutama selama beberapa tahun terakhir. Data WHO menunjukkan bahwa jumlah kasus dilaporkan dalam 28 hari terakhir mencapai 286.562, sementara jumlah kematian global dalam dua tahun terakhir melebihi tujuh juta.
Van Kerkhove menyampaikan bahwa peredaran penyakit sebenarnya mungkin dua hingga 19 kali lebih tinggi dari yang dilaporkan. Ia mengingatkan bahwa virus terus berkembang, dan sulit untuk mengendalikannya jika penyebarannya tidak terkendali.
Meskipun jumlah kematian akibat COVID-19 telah menurun secara signifikan sejak puncaknya beberapa tahun lalu, masih tercatat sekitar 10 ribu kematian setiap bulan. Van Kerkhove menyoroti bahwa ini hanya berdasarkan data dari 50 negara, dan bahwa banyak negara tidak melaporkan jumlah kematian secara lengkap.
Baca juga : Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 2.255 Orang Sejak 8 Oktober 2023
"Dengan adanya peningkatan rawat inap dan perawatan intensif (ICU) masing-masing sebesar 42 persen dan 62 persen, kami perkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat, terutama setelah musim liburan dan pertemuan menjelang Tahun Baru," tambahnya.