JAKARTATERKINI.ID - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan tiga tahap penanganan dampak kesehatan akibat banjir selama musim hujan.
"Beberapa langkah mitigasi dampak kesehatan pada kejadian banjir yang disiapkan oleh Dinkes DKI antara lain upaya penanggulangan mulai dari pra-krisis, tanggap darurat, dan pascakrisis," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Baca juga : Wali Kota Jakarta Utara Ajak Warga Manfaatkan Lahan untuk Urban Farming
Pada tahap pra-krisis, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta meningkatkan sumber daya kesehatan, mengelola risiko krisis, dan mengurangi risiko. Tahap kedua, yaitu tanggap darurat, melibatkan respons masyarakat terhadap kondisi atau kedaruratan secara cepat dan tepat.
"Respons cepat dan tepat ini bertujuan untuk menyelamatkan, mencegah kecacatan lebih lanjut, dan memastikan program kesehatan berjalan sesuai standar minimal pelayanan," ujar Ani.
Tahap terakhir adalah pascakrisis, yang ditujukan untuk mengembalikan kondisi sistem kesehatan masyarakat seperti pada kondisi pra-krisis.
Baca juga : Penutupan Pulau Kelor di Kepulauan Seribu Mempengaruhi Kunjungan ke Museum Kebaharian
Dinkes DKI Jakarta mencatat beberapa penyakit yang sering muncul selama musim hujan dan banjir, seperti diare, demam tifoid, dermatitis, Leptospira, tetanus, gigitan ular, dan Demam Berdarah Dengue (DBD).
"Hingga 8 Januari 2024, 'incidence ratio' (angka kejadian) DBD mencapai 34,71 per 100.000 penduduk," kata Ani.