JAKARTATERKINI.ID - Kementerian Komunikasi dan Informatika, di bawah kepemimpinan Menteri Budi Arie Setiadi, menegaskan tekadnya dalam memerangi perjudian daring dengan mengerahkan seluruh satuan kerja untuk memberantas penyakit masyarakat tersebut.
Budi Arie menyatakan, "Sepanjang semester kedua tahun 2023, Kominfo sangat serius melakukan penanganan konten judi online sesuai kewenangan yang kami miliki." Ia menegaskan instruksi keras kepada semua satuan kerja terkait untuk mengambil langkah-langkah luar biasa demi memberantas konten judi online.
Baca juga : Dokter: Berhenti Merokok Mampu Cegah Pneumonia
Hasil dari upaya serius ini mencatat lonjakan signifikan dalam penanganan konten judi online. Antara bulan Juli dan Desember 2023, Kementerian Kominfo berhasil menangani 810.785 konten terkait judi online, hampir empat kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun 2022.
Pada semester kedua tahun 2023, Kominfo juga melakukan pemblokiran terhadap 4.164 rekening dan 540 akun dompet digital yang terkait dengan kegiatan judi online. Budi Arie menyebut ini sebagai terobosan, bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia, yang sebelumnya belum dilakukan.
Terkait media sosial, Budi Arie memberikan teguran keras dan ultimatum kepada beberapa platform, seperti Meta dan platform X. Tindakan ini menghasilkan pemutusan 1,65 juta konten judi online dan 450.000 iklan terkait judi online oleh Meta sejak Agustus hingga Oktober 2023.
Baca juga : Sah Jadi Suami-Istri, Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid Sebut Ini Perjanjian Agung
Meskipun pemutusan akses terhadap konten judi online merupakan langkah yang penting, Budi Arie menekankan bahwa ini bukanlah solusi tunggal. Diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk dukungan terhadap penegakan hukum oleh Kepolisian RI.
Kementerian Kominfo siap mendukung langkah-langkah strategis Polri, dan Budi Arie mengimbau masyarakat untuk bersama-sama memerangi aktivitas judi online di lingkungan masing-masing. Untuk mendukung hal ini, Kementerian Kominfo menyediakan pelatihan literasi digital gratis untuk 5,5 juta peserta per tahun, agar masyarakat dapat mengoptimalkan pemanfaatan Internet secara sehat dan produktif serta menjauhkan diri dari aktivitas negatif, termasuk judi online.
Bagikan
