JT - Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mencatat sebanyak 67 kejadian kebakaran sepanjang periode Januari hingga April 2025.
"Dari 67 kejadian tersebut, penyebab terbanyak adalah korsleting listrik sebanyak 40 kasus, diikuti enam kasus kebocoran gas dan dua kasus pembakaran sampah," kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jakut-Kepulauan Seribu, Gatot Sulaeman, di Jakarta, Senin.
Baca juga : Indonesia-Australia Kembangkan Konservasi Inklusif di Papua Barat Daya
Ia menjelaskan, penyebab lainnya meliputi dua kejadian karena api menyala kembali, enam karena puntung rokok yang dibuang sembarangan, serta 11 kejadian akibat faktor lain-lain.
"Pemicu kebakaran paling dominan memang berasal dari korsleting listrik," ujarnya.
Berdasarkan lokasi kejadian, kebakaran paling banyak terjadi di lingkungan permukiman (28 kejadian), kemudian bangunan umum dan perdagangan (9 kejadian), bangunan industri (3 kejadian), serta kendaraan bermotor (5 kejadian).
Baca juga : Pemkot Jakarta Pusat Sosialisasikan BPJS Ketenagakerjaan kepada 100 Kader PKK
Sementara itu, instalasi dari luar gedung memicu 10 kejadian, disusul lokasi sampah (7 kejadian), tanaman dan lapak (masing-masing 1 kejadian), serta kategori lainnya (3 kejadian).
Total kerugian akibat peristiwa kebakaran selama periode ini ditaksir mencapai Rp18,5 miliar. Gatot menambahkan, kebakaran juga mengakibatkan satu korban jiwa dan 16 korban luka.