JT – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan tengah mempelajari ide Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menjadikan program Keluarga Berencana (KB), termasuk vasektomi, sebagai syarat penerima bantuan sosial (bansos) dan beasiswa.
"Ya, ini kami sedang mempelajari ide itu ya. Jadi, semua ketentuannya sedang dipelajari," ujar Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu.
Baca juga : Antrean Pemudik di Pelabuhan Bakauheni Mulai Lenggang pada Senin Pagi
Menurut Gus Ipul, program KB merupakan inisiatif yang baik, tetapi penerapannya sebagai syarat bansos masih memerlukan kajian lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa penyaluran bansos mengikuti proses tertentu dan tidak bisa diberlakukan secara tiba-tiba.
"Idenya Kang Dedi misalnya setiap penerima bantuan sosial bisa ikut dalam pengelolaan sampah, ikut bersih-bersih, itu ide yang sangat bagus. Akan tetapi, kalau bersyarat dengan itu (vasektomi), terus terang masih harus dipelajari lebih jauh," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menjadikan kepesertaan KB sebagai syarat bagi masyarakat untuk menerima berbagai bantuan, mulai dari beasiswa hingga bansos provinsi.
Baca juga : Komedian Babe Cabita Meninggal di Usia 34 tahun
Menurut Dedi, langkah tersebut bertujuan agar pemberian bantuan pemerintah lebih merata dan tidak terpusat pada satu keluarga saja. Ia mencontohkan banyak keluarga yang mendapatkan berbagai bantuan secara berturut-turut, mulai dari bantuan kesehatan, kelahiran, pendidikan, hingga bantuan nontunai.
"Jangan sampai kesehatannya dijamin, kelahirannya dijamin, tetapi negara menjamin keluarga itu-itu juga. Yang dapat beasiswa, yang bantuan melahirkan, bantuan perumahan, bantuan nontunai keluarga dia, nanti uang negara mikul di satu keluarga," kata Dedi di Bandung, Senin (28/4).