JT – Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan akan meninjau sejumlah tambang di pulau-pulau kecil, termasuk di Maluku Utara dan Sulawesi Tengah, menyusul laporan masyarakat mengenai dugaan pencemaran lingkungan.
Dalam keterangannya usai rapat teknis pengendalian kebakaran lahan bersama GAPKI dan pemerintah daerah di Jakarta, Kamis (17/4), Hanif mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang di Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah), kawasan industri Weda Bay (Maluku Utara), dan Kabaena (Sulawesi Tenggara).
Baca juga : Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni Kunjungi deHakims Aviary untuk Dorong Pelestarian Satwa Indonesia
"Pulau kecil itu ternyata cukup masif gangguan lingkungannya. Untuk saat ini kami sudah identifikasi Weda Bay dan Morowali. Kabaena akan kami tinjau setelah bulan Mei," ujar Hanif.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) telah mengumpulkan data dari berbagai sumber, baik melalui media sosial maupun pengaduan langsung, dan kini tinggal menunggu tinjauan lapangan.
Hanif menekankan pentingnya implementasi kaidah tata lingkungan di wilayah tambang, meskipun pemerintah berusaha menghindari langkah pidana selama tidak ada kerusakan yang bersifat fatal.
Baca juga : Menkeu Laporkan Pencairan Gaji Ke-13 ASN Sebelum Lebaran kepada Presiden
"Namun tetap ada tagihan lingkungan yang cukup besar yang akan kami kenakan untuk biaya pemulihan," katanya.
Ia menegaskan bahwa KLH telah menyiapkan strategi pemulihan lingkungan, termasuk pencegahan perluasan pencemaran dan langkah rehabilitasi apabila kerusakan telah terjadi. * * *