JT - Seorang warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yakni Deny Widyanarko mencoba mengembangkan budi daya kambing boer dari Australia di daerahnya, Kediri, sehingga bisa berkembang.
Deny mengatakan kambing boer ini mempunyai nilai lebih ketimbang kambing lokal termasuk soal berat badan. Bahkan untuk kambing usia dewasa beratnya bisa hingga 100 kilogram per ekor.
Baca juga : Pertamina Menyatakan Tidak Ada Ketergantungan pada BBM dari Timur Tengah
"Kami breeding jenis kambing boer, kambing pedaging dari Australia yang aslinya dari Afrika. Berbagai macam jenis kambing kami breeding di sini, masih jalur asli, warna original," katanya ditemui di lokasi budi daya, Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, budi daya ini baru digelutinya. Terinspirasi dari para peternak dari Indonesia yang dinilainya sudah sangat bagus untuk sistem peternakan, namun masih belum optimal untuk daging kambingnya.
Menurut dia, keunggulan kambing boer ini adalah berat badan yang lebih ketimbang jenis kambing lokal lainnya. Misalnya untuk kambing sama-sama usia lima bulan, yang kambing boer ini beratnya bisa mencapai 25 kilogram sedangkan kambing lokal antara 12 kilogram hingga 15 kilogram.
Baca juga : Rupiah Melemah 40 Poin Terhadap Dolar AS pada Transaksi Antarbank
Ia menilai dari perbedaan tersebut sudah ada selisih yang sangat signifikan, padahal usianya juga sama masih lima bulan.
Dirinya tertarik untuk mengembangkan kambing boer ini sehingga ke depan juga berdampak positif pada tingkat kesejahteraan peternak.