JAKARTATERKINI.ID - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarifuddin, mendesak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk menyiagakan petugas di sejumlah wilayah rawan banjir menyusul prediksi cuaca ekstrem oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada 3-10 Januari 2024.
Syarifuddin meminta BPBD dan pihak eksekutif lainnya untuk mengantisipasi dampak potensial pada masyarakat. Ia menekankan perlunya kesiapan di hulu dan hilir serta peningkatan keahlian evakuasi dan pertolongan darurat bagi petugas.
Baca juga : Pengamat: Ketiga Cawapres Berkomitmen Jalankan Transisi Energi
“Saya meminta BPBD dan perangkat eksekutif lain untuk mengantisipasi kemungkinan adanya dampak-dampaknya terhadap masyarakat,” ujar Syarifuddin.
Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, menyatakan hasil monitoring BMKG mencatat potensi cuaca ekstrem, dan BPBD telah memeriksa kesiapan prasarana dan mitigasi di 25 kelurahan yang rawan banjir. Peralatan seperti perahu karet, tambang, dan lampu senter telah diperiksa, dan petugas siap mengoperasikannya.
BPBD juga telah memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana melalui media sosial, khususnya di kawasan rawan banjir, seperti bantaran Kali Ciliwung. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan.
Baca juga : Presiden PKS: Dukungan kepada Bobby Belum Diputuskan Secara Resmi
Pada Minggu, BPBD DKI Jakarta mencatat 20 Rukun Tetangga (RT) tergenang, dengan 15 RT di Jakarta Selatan, empat di Jakarta Barat, dan satu di Jakarta Timur.
Sebanyak 30 jiwa atau 10 kepala keluarga dari Kelurahan Kembangan Utara telah mengungsi di Mushala Nurul Muslimin.