JT - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta tidak menerima parsel Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 sebagai langkah mencegah praktik gratifikasi yang dapat memicu konflik kepentingan.
"Agar tidak ada conflict of interest (konflik kepentingan). Harapan saya begitu. Jadi jangan ada yang budaya-budaya yang biasanya dengan mitra ya, mitra-mitra perusahaan, itu agak riskan ya," ujar Hasto di Yogyakarta, Selasa.
Baca juga : Pendaki Terjatuh ke Jurang di Gunung Slamet, Tim SAR Berhasil Evakuasi Jenazah
Menurut mantan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI ini, pemberian hadiah, terutama dari pihak swasta atau mitra kerja pemkot, bisa menimbulkan bias dalam pengambilan keputusan.
Karena itu, Hasto mewanti-wanti seluruh ASN agar memahami risiko yang ada dan menahan diri dari menerima parsel.
Meski demikian, dia memahami bahwa di lingkungan kerja ASN, terkadang ada kebiasaan berbagi makanan saat momen lebaran. Ia menilai hal tersebut masih bisa dimaklumi selama dilakukan antarpegawai tanpa keterlibatan pihak luar.
Baca juga : Pemkab Karawang Siapkan 15 Bus dalam Program Mudik Gratis
"Tetapi juga mohon dimaklumi ketika mungkin sesama ASN kadang-kadang memberikan makanan, itu yang terjadi kan seperti itu. Kalau sesama ASN kita memberi makanan itu kan insyaallah juga hal yang biasa. Tetapi kalau dengan mitra, apalagi perusahaan, itu menurut saya tidak pantas," ujar dia.
Selain itu, Hasto meminta seluruh ASN tetap menjaga profesionalisme kerja menjelang Lebaran 2025, terlebih dengan diterapkannya kebijakan work from anywhere (WFA) dan work from home (WFH) pada 24-27 Maret 2025 untuk mengurangi kemacetan arus mudik.