JT – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyatakan bahwa tidak semua sektor industri dan usaha dapat menerapkan bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA) saat mudik Lebaran 2025.
Pernyataan ini menanggapi imbauan pemerintah agar perusahaan swasta memberikan fleksibilitas kerja bagi para pekerja menjelang Lebaran guna mendukung kelancaran arus mudik.
Baca juga : Partai Golkar 2024 Buka Pendaftaran Calon Ketua Umum, Tetapkan Syarat Dukungan 30 Persen
“Tidak bisa semua sektor (menerapkan WFA). Kalau pabrik-pabrik (sektor padat karya) itu mesti tenggang rasa karena ada kliennya, tanggung jawabnya, dan kapasitasnya sudah terpenuhi,” kata Anindya saat ditemui usai acara Pengukuhan Pengurus Kadin Indonesia Masa Bakti 2024-2029 di Jakarta, Jumat.
Namun, ia menilai bahwa sektor berbasis layanan dan jasa mungkin lebih memungkinkan untuk menerapkan WFA atau flexible working arrangement (FWA) selama periode arus mudik.
“Yang berbasis servis mungkin bisa lebih memadai. Tapi, produktivitas tetap dijaga karena kami kan dunia usaha. Kita sih open saja untuk membantu supaya tidak terlalu macet, kecelakaan (saat arus mudik),” ujarnya.
Baca juga : 15.922 Warga Binaan Binaan Beragama Kristen Terima Remisi Natal
Pemerintah sebelumnya telah mengimbau perusahaan swasta melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) agar menerapkan WFA selama periode mudik Lebaran 2025. Penerapan kerja fleksibel ini juga akan diberlakukan bagi pekerja di instansi pemerintah pada 24-27 Maret 2025.
Lebih lanjut, Anindya mengatakan bahwa pihaknya telah berdiskusi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi terkait penerapan WFA serta percepatan pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja.