JT – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terus menggencarkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama di wilayah yang rawan penyebaran penyakit tersebut.
"Kalau melihat tren dibandingkan tahun 2024, harusnya kasusnya sudah naik, tapi tahun 2025 ini kasusnya masih rendah," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur, Herwin Meifendy, Jumat (14/3).
Baca juga : Melawan Saat Ditangkap, Pelaku Penikam Imam Mushola Ditangkap
Meski demikian, pihaknya tetap memperkuat upaya pemberantasan jentik nyamuk dengan menerapkan PSN 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur, serta melibatkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).
Herwin menyebut, Pasar Rebo menjadi salah satu dari 10 kecamatan di DKI Jakarta yang rawan kasus DBD. Kondisi ini disebabkan oleh banyaknya pepohonan dan area terbuka, termasuk di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU), yang menjadi habitat potensial bagi nyamuk.
Selain itu, Pemkot Jakarta Timur bersama kader jumantik di setiap kelurahan terus mengedukasi masyarakat untuk melakukan PSN secara mandiri. Setiap rumah diimbau memiliki satu jumantik mandiri guna mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Baca juga : Antusiasme Warga Sambut Paus Fransiskus di Kedutaan Vatikan Jakarta
Pemerintah juga memperluas sosialisasi PSN ke tujuh tatanan lingkungan, yakni rumah tangga, kantor/tempat kerja, tempat umum, institusi pendidikan, tempat ibadah, sarana olahraga, dan sarana kesehatan.
"Kami sedang mengupayakan revisi peraturan daerah (perda) terkait sanksi jika ditemukan jentik nyamuk di lingkungan tertentu," ujar Herwin.