JT - Pemkab Kepulauan Seribu memastikan kebutuhan air warganya yang berada di tujuh pulau berpenduduk terjamin berkat penerapan teknologi eksisting Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) yang berfungsi optimal.
Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) merupakan teknologi desalinasi yang mengubah air laut menjadi air tawar atau siap minum sedangkan Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO) merupakan teknologi yang mengubah air payau menjadi air tawar atau siap minum.
Baca juga : DKI Setuju Usulan Gubernur Banten untuk Perpanjangan MRT ke Serpong
"Kami memastikan sistem ini berfungsi dengan baik dan optimal," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Seribu, M Fadjar Churniawan di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan keberadaan teknologi SWRO dan BWRO ini sangat penting untuk pemenuhan kebutuhan air bersih warga di Kepulauan Seribu.
Menurut dia dalam satu pekan ini dirinya telah melakukan monitoring di Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Karya, Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Lancang, dan Pulau Untung Jawa.
Baca juga : Pembangunan Pompa Pengendali Banjir Duri Kepa Ditargetkan Selesai 3 Februari
"Alhamdulillah, semuanya sistem ini berjalan lancar," kata dia.
Ia menjelaskan seluruh SWRO di Kepulauan Seribu mampu memproduksi air bersih mencapai 1.867 liter per hari dengan alokasi air bersih untuk warga masing-masing 64 liter per hari.