JT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai secara bertahap melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah mitigasi bencana banjir yang sering melanda ibu kota.
“Tadi pagi saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Jakarta, Senin.
Baca juga : Antisipasi Banjir di Jakarta Barat Jadi Indikator Proklim Nasional
Pramono menjelaskan, OMC dilaksanakan secara bertahap di seluruh wilayah Jakarta. “Secara perlahan, kita sudah mulai melakukan modifikasi cuaca. Bahkan, cuaca hari ini sebenarnya sudah dipengaruhi oleh langkah tersebut,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada 11 Maret akan dilakukan modifikasi cuaca yang lebih intensif. Hal ini disesuaikan dengan prakiraan BMKG yang menyebutkan puncak curah hujan tinggi akan terjadi keesokan harinya.
“Saya sudah berbicara secara khusus dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk memastikan modifikasi cuaca dimulai lebih dini agar cuaca ekstrem yang diperkirakan BMKG dapat tertangani sejak awal,” tambah Pramono.
Baca juga : DPRD DKI Minta Pemprov Beri Ketrampilan Bagi PPKS
Pemprov DKI Jakarta berencana melaksanakan rekayasa cuaca secara intensif pada periode 11–20 Maret 2025. Pramono mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir yang mungkin terjadi akibat tingginya curah hujan selama periode tersebut.
Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus berupaya mencegah dan menangani banjir, sehingga dampaknya terhadap warga Jakarta dapat diminimalkan. * * *