JT - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mempercepat birokrasi digital zero paper (tanpa kertas) lewat aplikasi Sistem Informasi Pertanggungjawaban Keuangan dan Arsip (SiJaka) kepada jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemkot Surabaya, Mamik Suparmi di Kota Surabaya, Kamis mengatakan sistem tersebut untuk mempercepat birokrasi berbasis digital yang otomasi (efektif) serta mendukung sistem pemerintahan zero paper (tanpa kertas).
Baca juga : Pemerintah Depok Siapkan Dana RW Rp300 Juta, Pencairan Dimulai 2026
"Jadi SiJaka itu adalah sistem pertanggungjawaban keuangan dan arsip berbasis digitalisasi. Sehingga, semua proses hingga laporan pertanggungjawaban keuangan dilakukan tidak menggunakan kertas sama sekali kecuali, saat kami membayar pajak itu dari pihak luar," katanya di sela kegiatan Forum Perangkat Daerah bertempat di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang).
Ia mengatakan, SiJaka sudah terintegrasi dengan beberapa aplikasi penunjang kinerja di Pemkot Surabaya, seperti eDelivery dan Teko Cak yang menunjang sekaligus memudahkan kinerja para ASN salah satunya saat ada perubahan anggaran yang terjadi sudah terproses secara otomatis dalam sistem SiJaka.
"Fiturnya juga sangat banyak mulai dari pembayaran gaji tenaga honorer, fitur belanja barang dan jasa dan narasumber. Realisasi dari sistem ini sangat memudahkan kami menuju zero paper, termasuk laporan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak tahunan sudah terekam otomatis dan masuk ke akun para pegawai masing-masing," katanya.
Baca juga : DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga Maret 2025
Ia menerangkan, Pemkot Surabaya mengestimasi dengan penerapan secara maksimal SiJaka di lingkup Pemkot Surabaya pada tahun 2025, dapat menghemat anggaran Alat Tulis Kantor (ATK) dalam hal ini kertas sebanyak Rp7,2 miliar.
"Kalau dihitung-hitung dalam satu bulan BPKSDM bisa menghemat sebanyak Rp112 juta. Itu dalam satu dinas, belum dinas lainnya sehingga satu tahun estimasinya bisa mencapai Rp7,2 miliar untuk seluruh Pemkot Surabaya," ujarnya.