JT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyatakan bahwa fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara, siap beroperasi.
RDF Plant ini diklaim sebagai yang terbesar di dunia dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk memastikan pengolahan sampah berjalan sesuai standar lingkungan yang ketat.
Baca juga : Anggota DPRD DKI Desak Dinas Perhubungan Gunakan Cara Humanis dalam Menegakkan Perda
"Fasilitas ini dilengkapi dengan sistem pengendalian bau yang canggih, termasuk deodorizer dengan teknologi ozonisasi dan UV sterilization yang mampu menetralkan bau seperti amonia dan hidrogen sulfida melalui proses oksidasi. Selain itu, filter karbon aktif juga digunakan untuk menyerap partikel bau yang tersisa," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Rabu (12/2).
Selain sistem deodorizer, RDF Plant ini juga memiliki teknologi cyclone dan wet scrubber yang berfungsi menyaring udara hasil pembakaran sebelum dilepaskan ke lingkungan.
Asep menegaskan bahwa teknologi ini memastikan udara yang keluar telah dinetralkan, sehingga tidak menimbulkan bau maupun emisi berbahaya.
Baca juga : Penutupan Pulau Kelor di Kepulauan Seribu Mempengaruhi Kunjungan ke Museum Kebaharian
Dengan kapasitas pengolahan mencapai 2.500 ton sampah per hari, RDF Plant Rorotan diharapkan menjadi solusi dalam menangani permasalahan sampah yang semakin kompleks di Jakarta. DPRD DKI Jakarta bahkan mendorong proyek serupa diperluas ke lima wilayah kota administrasi lainnya.
"Keberadaan RDF Plant ini sangat penting, tetapi kami juga berharap teknologi pengolahan sampah modern seperti ini bisa diterapkan di wilayah lain agar permasalahan sampah di Jakarta dapat diatasi secara menyeluruh," kata seorang anggota DPRD DKI Jakarta dalam keterangannya.