JT – Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Muhammad Pranandi, Sp.P.D, menjelaskan bahwa marah-marah tidak secara langsung menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Menurutnya, tekanan darah tinggi dapat mengurangi aliran oksigen ke otak, yang berpotensi menyebabkan sakit kepala. Kondisi ini bisa membuat seseorang lebih mudah tersulut emosi, tetapi bukan berarti marah-marah adalah penyebab utama hipertensi.
Baca juga : Kontrol Diabetes Bisa Dilakukan Tanpa Obat
"Dengan sakit kepala dan nyeri kepala, seseorang mungkin menjadi lebih mudah marah, terutama jika ada tekanan dari luar," ujar Nandi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/1).
Ia juga menegaskan bahwa tidak semua orang yang sering marah memiliki hipertensi. Penyakit ini lebih banyak dipengaruhi oleh gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, konsumsi garam berlebih, serta pola makan yang buruk.
Untuk mencegah hipertensi, Nandi menyarankan agar seseorang menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, serta menghindari rokok dan alkohol. Jika tekanan darah tetap tinggi meski telah menjalani gaya hidup sehat, maka diperlukan pengobatan sesuai resep dokter. * * *
Baca juga : Kemenkes Sediakan Deteksi Lima Jenis Kanker dalam Cek Kesehatan Gratis