JT - Masyarakat terdampak banjir diimbau untuk mewaspadai berbagai penyakit hingga trauma mental setelah menghadapi bencana tersebut.
Dokter Puskesmas Kramat Jati, dr. Rachmat Aminullah, mengatakan bahwa penyakit yang paling sering muncul pascabanjir adalah gatal-gatal, infeksi, dan trauma fisik.
Baca juga : RSPAD Gatot Subroto Hadirkan Alat Terapi Demensia Pertama di Indonesia
"Keluhan yang paling banyak itu gatal-gatal atau yang kita kenal sebagai leptospirosis, yang bisa ditularkan oleh tikus atau hewan lain. Gejalanya meliputi demam, nyeri di betis, atau mata," kata Rachmat dalam diskusi daring, Jumat (7/3).
Selain leptospirosis, korban banjir juga berisiko mengalami luka akibat benda tajam di dalam air, diare, serta infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Kalau ada gejala, sebaiknya segera periksa ke posko tanggap darurat terdekat agar mendapat penanganan. Jangan anggap enteng penyakit yang muncul setelah banjir," tambahnya.
Baca juga : POGI: Air Galon Polikarbonat Aman, Tak Perlu Khawatir Kemandulan
Psikolog klinis Puskesmas Kramat Jati, Marina Nurrahmani, menjelaskan bahwa tidak semua orang yang terdampak banjir akan mengalami trauma.
"Kebanyakan orang hanya mengalami stres karena situasi yang tidak nyaman dan penuh ketidakpastian. Itu wajar," ujarnya.