JT - Pakar ilmu politik Universitas Indonesia (UI), Cecep Hidayat, menilai isu terkait kemungkinan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bergabung dengan Partai Golkar adalah isu lama.
Namun, jika benar terjadi, hal itu akan menjadi langkah yang realistis dalam mempersiapkan karier politik Gibran pasca-2029.
Baca juga : May Day 2025 Diwarnai Enam Tuntutan Buruh, Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir di Monas
"Jika ingin maju dalam karier politik setelah 2029, tentu dari sekarang harus mempersiapkan diri dengan partai politik. Golkar adalah pilihan yang realistis karena merupakan partai besar dengan pengaruh signifikan," ujar Cecep, Jumat (18/1).
Golkar, yang menempati posisi kedua dalam perolehan suara pada Pemilu 2024, dipandang sebagai kendaraan politik yang dapat membantu Gibran memperkuat posisinya.
Gibran, sebagai sosok muda dan anak Presiden Jokowi, memiliki daya tarik politik yang kuat dan dapat menjadi simbol regenerasi dalam partai tersebut.
Baca juga : PKB Jelaskan Kenapa Anies Baswedan Tidak Diundang ke Muktamar
Namun, Cecep juga mengingatkan bahwa jika Gibran bergabung dengan Golkar, hubungan antara Golkar dan PDI Perjuangan (PDIP) bisa berubah.
Gibran dan beberapa tokoh politik lainnya, seperti Bobby Nasution, sebelumnya merupakan kader PDIP.