JT - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, hari ini, mengatakan, berdasarkan data instansinya, karhutla mulai ditemukan melanda wilayah Kabupaten Bener Meriah (Aceh), Asahan (Sumatera Utara) dan Kota Dumai (Riau).
Bahkan dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru diketahui titik karhutla juga melanda sejumlah daerah lainnya; Sumatera Barat (sembilan titik), Bengkulu (14 titik), Sumatera Selatan (enam titik), Kepulauan Riau (enam titik), Jambi (enam titik), Bangka Belitung (satu titik).
Baca juga : Kejagung Nyatakan Belum Ada Jadwal Pemanggilan Airlangga dalam Kasus CPO
“Karhutla di daerah-daerah itu sudah mulai ditemukan sejak 12 Maret, beruntung api bisa segera dipadamkan,” kata dia.
Abdul menjabarkan, terbukti saat ini fenomena atmosfer Madden Julian Oscilliation (MJO) sudah mulai bergerak meninggalkan Pulau Sumatera.
Cuaca wilayah Sumatera berubah signifikan imbas pergerakan MJO ini. Sebelumnya sebagian besar daerah mengalami peningkatan intensitas hujan dan beberapa kali dilanda bencana banjir serta tanah longsor, kini menjadi kering sehingga rentan terjadi kebakaran.
Baca juga : Bakamla Siagakan Empat Kapal Negara di Zona Barat Selama Libur Lebaran 2025
“Jadi fokus penanggulangan bencana saat ini juga sudah harus mengarah pada penanganan karhutla jangan sampai meluas,” ujarnya.
Maka untuk itu, BNPB mengimbau setiap kepala daerah untuk responsif menanggapi peralihan cuaca tersebut, seperti segera menetapkan status siaga darurat karhutla khususnya daerah yang rawan.