JT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memantau dan melaporkan data jumlah kasus baru penyakit mirip influenza (Influenza Like Illness/ILI) sebagai bagian dari upaya kewaspadaan terhadap infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia.
"Jika ada kasus dengan gejala flu seperti demam datang ke puskesmas, maka akan dilakukan swab (tes usap)," ujar Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Maryati Kasiman, M.K.K.K, dalam acara daring di Jakarta, Senin.
Baca juga : Wakil Wali Kota Jakarta Utara: Mewaspadai Potensi Banjir di Musim Hujan
Pemantauan ini dilakukan di lima Sentinel ILI, lokasi yang menyediakan informasi untuk mengidentifikasi virus yang banyak beredar di Jakarta. Namun, Maryati tidak merinci lokasi sentinel tersebut.
Pada tahun 2025, Pemprov DKI berencana mengembangkan lima rumah sakit umum daerah (RSUD) sebagai Sentinel ILI-SARI (Influenza Like Illness - Severe Acute Respiratory Infection) untuk memperkuat pengawasan kasus penyakit mirip influenza dan ISPA.
Selain itu, fasilitas laboratorium di Jakarta akan diperkuat. Saat ini, DKI memiliki laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas) dari tingkat puskesmas (tier 1) hingga tingkat regional (tier 4), empat laboratorium swasta, dan 14 laboratorium rumah sakit swasta. Tahun ini, sebuah labkesmas baru akan dibuka di Jakarta Barat.
Baca juga : 1.321 Personel Gabungan Siaga Amankan Pengundian Nomor Urut Pilkada DKI
Maryati menjelaskan strategi pengendalian ISPA melibatkan penemuan kasus dan pengelolaan pneumonia melalui integrasi layanan primer (ILP), pemantauan kasus melalui Sentinel ILI-SARI, serta kolaborasi lintas program dan sektor.
Hasil pemantauan tahun 2024 menunjukkan bahwa patogen terbanyak adalah rhinovirus (414 kasus), influenza (177 kasus), dan Human Metapneumovirus (HMPV) dengan 121 kasus.