JT - Masker medis dinilai efektif dalam melindungi masyarakat dari paparan virus yang menyebar melalui percikan air liur (droplet) saat berbicara, batuk, atau bersin, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV).
"Untuk masyarakat umum, masker medis yang tersedia di pasaran sudah cukup, asalkan digunakan dengan benar, yaitu menutupi hidung dan mulut," ujar dr. Nurvidya Rachma Dewi, Sp. P.K.R, spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi, dalam acara daring terkait HMPV di Jakarta, Senin.
Baca juga : Panduan Aman Berkendara dengan Sepeda Motor Listrik
Penggunaan masker juga perlu memperhatikan kebersihan, seperti mengganti masker yang lembap atau basah, serta tidak mencuci atau menggunakannya kembali.
Vidya menjelaskan bahwa masyarakat disarankan memakai masker di tempat umum atau keramaian, mengingat HMPV mudah menular melalui droplet dari individu terinfeksi.
"Penggunaan masker sangat penting di tempat dengan risiko penularan tinggi, terutama bagi orang dengan daya tahan tubuh rendah atau memiliki penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi," katanya.
Baca juga : Kebiasaan Pagi yang Dapat Membantu Menurunkan Kolesterol Secara Alami
Untuk tenaga kesehatan yang bekerja di poli infeksi, masker respirator seperti N95 dianjurkan karena dapat melindungi dari kuman berukuran kecil, sesuai standar bagi petugas kesehatan.
Nama HMPV menjadi perhatian publik seiring laporan peningkatan kasus di China. Namun, pemerintah Tiongkok dan WHO mengonfirmasi peningkatan kasus kesehatan terkait lebih banyak disebabkan flu biasa tipe H1N1, dengan HMPV berada di urutan ketiga dari sisi prevalensi.
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan bahwa HMPV merupakan satu dari 23 mikroorganisme penyebab infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Sejak 2023 hingga Januari 2025, Jakarta mencatat 214 kasus ISPA akibat HMPV, dengan rincian 13 kasus pada 2023, 121 kasus pada 2024, dan 79 kasus pada 2025.