JT - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah tingkat dasar dan menengah pertama di Desa Tunggal Jaya. Langkah ini diambil sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat terhadap keberadaan harimau yang diduga memangsa seorang warga setempat.
"Terkait kejadian harimau yang diduga memangsa warga Desa Tunggal Jaya, sekolah di desa ini diliburkan karena khawatir harimau masih berkeliaran," ujar Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Dasar Disdikbud Mukomuko, Ramon Hoski, Rabu (8/1).
Baca juga : BPJAMSOSTEK Cikarang Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2023 dengan Layanan Istimewa
Korban, Ibnu Oktavianto (22), ditemukan meninggal dunia di kebun kelapa sawit milik Ari Cahyono pada Selasa malam (7/1) sekitar pukul 23.30 WIB. Pemuda yang sehari-hari bekerja mencari rumput untuk pakan kambing tersebut diduga tewas diterkam harimau di kebun tersebut.
Menurut Kepala Kepolisian Resor Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, korban terakhir terlihat pada Selasa sore saat mengambil rumput di kebun sawit. Ketika hingga pukul 22.00 WIB korban belum kembali, keluarganya bersama warga melakukan pencarian di sekitar kebun.
Sekitar pukul 23.30 WIB, korban ditemukan meninggal dunia dengan luka yang diduga akibat serangan harimau. Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 01.30 WIB dengan pengawalan aparat Polsek Teras Terunjam.
Baca juga : Pemkab Bekasi Berpotensi Kehilangan Pendapatan Sebesar Rp7,8 Miliar
Ramon menjelaskan, berdasarkan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), harimau yang diduga memangsa korban kemungkinan masih berkeliaran di sekitar Desa Tunggal Jaya. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk meliburkan sekolah dan meminta anak-anak belajar dari rumah hingga situasi dianggap aman.
Kebijakan ini akan segera disampaikan kepada pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MMKS) untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya.