JAKARTATERKINI.ID - Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengumumkan kebutuhan modal kerja sebesar Rp5 triliun untuk meningkatkan cakupan layanan air bersih sesuai dengan rencana bisnis perusahaan pada periode 2023-2027.
Menurut Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Usep Rahman Salim, berdasarkan rencana kerja dalam business plan 2023-2027, target cakupan layanan air bersih kepada masyarakat sebesar 70 persen, namun saat ini baru mencapai 40 persen. Untuk mencapai target 70 persen, dibutuhkan investasi hingga Rp5 triliun.
Baca juga : Gubernur Jambi: SKTM Kembali Berlaku, Warga Bisa Berobat di Rumah Sakit
Usep menjelaskan bahwa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Sebagai operator SPAM dan perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten Bekasi, Perumda Tirta Bhagasasi perlu melakukan investasi besar dalam penyelenggaraan, terutama untuk membangun jaringan perpipaan dan Water Treatment Plant (WTP)," ujarnya.
Baca juga : Pemkot Tangerang Kerahkan 23 Pompa untuk Atasi Banjir di Permukiman
Usep menekankan, pemerintah daerah wajib mengalokasikan pembiayaan APBD sebagai penyertaan modal untuk membangun WTP dan jaringan perpipaan yang biayanya sangat besar. Namun, alokasi anggaran penyertaan modal terbatas, sementara permintaan air bersih di masyarakat sangat tinggi.
Dalam kerangka Peraturan Pemerintah Nomor 122/2015 tentang SPAM dan Peraturan Presiden Nomor 38/2018 tentang Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha Swasta dalam penyediaan infrastruktur, Perumda Tirta Bhagasasi menjalin kerja sama dengan badan usaha swasta untuk membangun WTP dan jaringan perpipaan.