JAKARTATERKINI.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa bumi berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dipicu oleh sesar aktif yang masih belum terpetakan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa tersebut terletak persis di kota Sumedang, sesuai dengan lokasi kerusakan yang terjadi, dan dipicu oleh sesar aktif yang belum terpetakan.
Baca juga : MUI Kota Tangerang Deklarasikan Jihad Lawan Pinjaman Online, Judi Online, dan Bank Keliling
Daryono menekankan bahwa kejadian gempa ini menjadi perhatian serius untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan guna meminimalisir potensi dampak pada manusia dan infrastruktur.
"Gempa dangkal seperti yang terjadi di Sumedang dapat menjadi berbahaya, terutama jika pusat gempa berada di pemukiman padat penduduk dan memiliki kekuatan yang besar," jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Daryono mengimbau masyarakat untuk memperhatikan aspek ketahanan terhadap gempa saat mendirikan bangunan, terutama di wilayah yang rawan bencana gempa bumi menengah hingga tinggi.
Baca juga : Pemkab Bogor Selaraskan Pembangunan Layanan Kesehatan
"Kami meminta masyarakat untuk tidak percaya pada berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, dan selalu memastikan informasi berasal dari BMKG," ungkapnya.
Penting juga untuk mencatat bahwa gempa tersebut merupakan yang ketiga kalinya terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang menjelang tahun baru 2024.