JT – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Andri Santosa, mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan untuk memastikan ketersediaan stok pangan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
"Pemprov harus mampu menjaga stok pangan karena ini merupakan salah satu faktor yang bisa mengendalikan inflasi di sektor ekonomi," kata Andri di Jakarta, Kamis (19/12).
Baca juga : Porsi Makanan Bergizi untuk Siswa SD di Jakarta Seharga Rp25.000
Andri menekankan bahwa BUMD pangan seperti Perumda Dharma Jaya, PT Food Station Tjipinang Jaya, dan Perumda Pasar Jaya perlu menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
"BUMD pangan tidak boleh memberikan harga tinggi yang melebihi harga eceran tertinggi yang sudah ditentukan oleh Badan Pangan Nasional," ujarnya.
Ia juga meminta PT Food Station Tjipinang Jaya untuk berkolaborasi dengan produsen pangan di luar Jakarta, seperti Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, untuk memperkuat pasokan beras, mengingat 80 persen omzet perusahaan berasal dari komoditas ini.
Baca juga : Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Dorong Sinergi Disdik dengan Orang Tua untuk Cegah Pencabutan KJP Plus
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengakui adanya kenaikan harga bahan pangan seperti cabai dan beras akibat cuaca ekstrem di daerah penghasil.
"Harga cabai rawit dan cabai merah naik dari Rp20.000 menjadi sekitar Rp40.000 per kilogram," ungkap Teguh saat memantau Pasar Induk Kramat Jati.