JT – Kabupaten Bekasi mencatat sejarah sebagai daerah pertama di Indonesia yang mengalokasikan anggaran secara mandiri untuk program layanan transportasi publik terintegrasi, Biskita Trans Wibawa Mukti. Program ini diluncurkan pada Minggu (1/12) di Halaman Museum Gedung Juang, Cikarang.
Pelaksana Tugas Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Solihin Purwantara, memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi atas inisiatif ini.
Baca juga : DLHK Karawang Ingatkan Warga untuk Tidak Menyalakan Api di Sekitar Semburan Air Hitam di Sungai Citarum
“Langkah ini menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia,” ujarnya.
Program ini menggunakan skema Buy The Service (BTS) untuk mengintegrasikan rute angkutan massal, seperti rute Stasiun KRL Cikarang ke Stasiun LRT Jabodebek Jatimulya.
Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi, menjelaskan bahwa Trans Wibawa Mukti akan memiliki tujuh koridor. Namun, untuk tahap awal, koridor 1 yang menghubungkan Stasiun KRL Cikarang dan Stasiun LRT Jatimulya sudah mulai beroperasi.
Baca juga : Kecelakaan di Tol Pasuruan-Probolinggo, Lima Orang Meninggal Dunia dan Tujuh Luka Ringan
“Trans Wibawa Mukti hadir sebagai solusi transportasi massal yang efisien, ramah lingkungan, dan mendukung pengurangan kemacetan di Kabupaten Bekasi,” kata Dedy.
Program ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 dan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek, yang menargetkan peningkatan pengguna angkutan umum massal hingga 60 persen.