JT - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa puluhan halte transportasi massal Biskita Transpakuan di wilayahnya memerlukan biaya pemeliharaan.
Menurut Bima Arya, seluruh pengelolaan halte Biskita Transpakuan kini telah diserahkan kepada Perumda Trans Pakuan. Dia menerima laporan bahwa beberapa halte bus di empat koridor yang ada seringkali digunakan sebagai tempat tidur oleh penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) pada waktu tertentu, dan kondisinya juga sering kotor.
Baca juga : Revitalisasi Terminal Baranangsiang Akan Dimulai Tahun Ini
"Jadi pengelolaan kita tentu itu perlu dianggarkan lagi pemeliharaan ke depan. Ada sekitar 50 lebih shelter (halte) itu, yang semuanya pasti perlu biaya pemeliharaan," ungkap Bima.
Selain itu, Bima juga mengusulkan agar Perumda Trans Pakuan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk merawat halte-halte tersebut dan mendapatkan pemasukan dari kerja sama tersebut.
"Terakhir Bu Dirut (Trans Pakuan) melaporkan bahwa sedang dilakukan pembicaraan-pembicaraan," tambahnya.
Baca juga : Pemkab Karawang Minta Perusahaan Rekrut Tenaga Kerja Lokal dan Disabilitas
Dengan demikian, apabila Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tidak menganggarkan pemeliharaan halte, Perumda Trans Pakuan dapat memperoleh dana dari kerja sama yang dimaksud.
Bima juga menekankan bahwa perawatan halte yang dikerjasamakan dan memberikan penghasilan bisa mengikuti konsep halte-halte dan stasiun yang ada di kawasan DKI Jakarta.