JT - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai tingginya angka golongan putih (golput) dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 disebabkan kurang diminatinya kandidat calon kepala daerah oleh masyarakat.
Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, banyak warga DKI yang merasa pilihan kandidat yang tersedia tidak menarik.
Baca juga : Pengamat: Heru Harus Tegas dalam Menginstruksikan Satpol PP untuk Menertibkan APK
"Orang DKI kan kelompok terpelajar, sebab itu angka golputnya pasti akan tinggi karena kandidat yang ada tidak diminati oleh warga DKI," ujar Jazilul dalam pernyataan video, Sabtu (30/11).
Data dari lembaga survei Charta Politika menunjukkan partisipasi pemilih di Pilkada DKI 2024 turun menjadi 58 persen, dibandingkan 70 persen pada Pilkada DKI 2017. Dengan demikian, angka golput meningkat dari 30 persen pada 2017 menjadi 42 persen tahun ini.
Jazilul menjelaskan bahwa calon yang maju di Pilkada DKI tahun ini tidak melalui proses yang alami, melainkan lebih banyak melalui seleksi formal dan informal yang kurang merepresentasikan aspirasi warga.
Baca juga : Polda Metro Jaya Pastikan Pengamanan Debat Pertama Pilkada DKI Jakarta Aman
"Ini yang kemudian bagi warga DKI pilihannya menjadi tidak menarik," tambahnya.
Namun, daya tarik kandidat ini dinilai tidak cukup kuat untuk meningkatkan minat pemilih.