JT - Sebanyak delapan Rukun Tetangga (RT) di RW 022 Kelurahan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terdampak banjir rob akibat fenomena Supermoon. Ketinggian air pasang tercatat mencapai 60 hingga 80 cm, menyebabkan warga terpaksa bertahan di rumah meski terendam air.
“Warga terdampak tetap memilih bertahan di rumah mereka meskipun wilayahnya tergenang banjir,” ujar Lurah Pluit, Ahmad Faizal, di Jakarta, Senin.
Baca juga : Kebakaran Melanda Warung Kopi dan Mi Ayam di Kwitang, Jakarta Pusat
Ahmad Faizal mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan selama menghadapi banjir rob, mengingat kondisi tersebut rentan memicu penyakit kulit dan infeksi akibat bakteri. Ia juga menegaskan bahwa pengurus RT, RW, dan Kelurahan siap siaga selama 24 jam untuk membantu warga yang membutuhkan.
“Sejak Jumat hingga saat ini, kami sudah menyalurkan bantuan berupa makanan siap saji dan kebutuhan pokok kepada masyarakat,” tambahnya.
Proses Pembangunan Tanggul dan Upaya Mitigasi
Baca juga : Menhut Bantu Siapkan Gajah untuk Rumah Ibadah Hindu Terbesar di Indonesia
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyebutkan, sekitar empat kilometer tanggul pantai di kawasan Muara Angke masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan baru selesai pada 2025. Tanggul tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi risiko banjir rob di kawasan pesisir Jakarta Utara.
"Memang tanggul pantai belum sepenuhnya terbangun, sehingga wilayah ini masih rentan terhadap banjir rob,” ujar Teguh.