JAKARTATERKINI. ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk selalu mengecek kebenaran informasi yang beredar di media sosial.
Komisioner KPU Jawa Barat, Hedi Ardia, mengingatkan bahwa informasi yang disebarkan melalui media sosial tidak melewati proses verifikasi, sehingga sulit untuk dipastikan kebenarannya.
Baca juga : Babah Alun: Warung Nasi di Setiap Kecamatan Jika Saya Menang Pilkada
"Tidak ada yang bisa memastikan informasi di media sosial itu benar atau tidak," ujar Hedi di Kabupaten Subang.
Hedi menyoroti potensi bahaya dari informasi yang meragukan kebenarannya, terutama dalam konteks perhelatan pemilu. Hal ini dapat membahayakan suasana kondusif dan bahkan menimbulkan perpecahan.
"Ini mengancam keberlangsungan demokrasi, sehingga masyarakat diharapkan dapat lebih jeli dan melakukan pengecekan ulang, jangan menerima informasi secara mentah," tambahnya.
Baca juga : Partai Garuda Dukung Ahmad Riza Patria dan Marshel Widianto untuk Pilkada Tangsel
Sekretaris Jenderal PWI Jabar, Tantan Sulthon Bukhawan, sejalan dengan pandangan tersebut. Dia menekankan bahwa media massa memiliki peran krusial dalam menangkal informasi yang salah atau hoaks yang sering tersebar di media sosial.
PWI Jabar menilai bahwa dengan adanya inovasi dan penyesuaian dengan era digital, media massa dapat memproduksi informasi yang faktual dan mendidik, sesuai dengan kode etik jurnalistik. Inovasi ini juga membantu media massa untuk tetap bersaing dengan media sosial.