JT - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau pelaku industri, termasuk hotel, restoran, dan kafe (horeka), untuk mengelola sampah yang dihasilkan secara mandiri atau bekerja sama dengan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pengolah Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarjoko menjelaskan bahwa pengelolaan sampah di sektor industri diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 102 Tahun 2021, yang mewajibkan pengelolaan sampah di kawasan dan perusahaan.
Baca juga : Pemkot Jakarta Pusat Serap Aspirasi Warga Melalui Dewan Kota
"Mekanismenya mereka bisa melakukan pengelolaan secara mandiri, atau bekerja sama dengan swasta, atau bekerja sama dengan BLUD UPST," kata Sarjoko.
Sarjoko menambahkan, kerja sama dengan swasta bisa mencakup pengangkutan sampah saja atau pengangkutan sekaligus pengelolaan sampah.
Jika hanya melibatkan pengangkutan, maka pengelolaan sampah dapat dilanjutkan dengan bekerja sama dengan BLUD UPST, yang juga menyediakan layanan pengelolaan sampah hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.
Baca juga : Legislator Dukung DKI Perbanyak Pengadaan Embung untuk Tekan Banjir
Seiring dengan upaya peningkatan sistem pengelolaan sampah, Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menjadikan Jakarta sebagai salah satu lokasi prioritas untuk meminta industri horeka mengelola sampah makanan di tempat masing-masing.
Tujuannya adalah untuk mengurangi beban sampah di TPA, mengingat pada 2023, timbulan sampah di Jakarta mencapai 3.141.650 ton per tahun, dengan hampir setengahnya, yaitu 49,87 persen (1.566.740 ton), merupakan sampah sisa makanan.
Bagikan
