JT - Harga jual kedelai impor di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami penurunan menjadi Rp8.600 per kilogram pada tanggal 30 Oktober 2024. Sebelumnya, harga kedelai impor tersebut mencapai Rp9.300 per kg.

Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus, Amar Ma'ruf, menjelaskan bahwa tren penurunan harga ini sudah berlangsung sejak Agustus 2024, di mana harga kedelai impor sempat mencapai Rp10.850 per kg dan turun bertahap menjadi Rp9.300 per kg sebelum saat ini mencapai Rp8.600 per kg.

Amar menyatakan bahwa penurunan harga kemungkinan akan berlanjut karena lesunya pasar yang juga berimbas pada permintaan kedelai impor di Primkopti Kudus. Permintaan kedelai impor yang sebelumnya bisa mencapai 15 ton per hari kini turun menjadi sekitar 10 ton.

“Penurunan harga ini juga dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat,” tambahnya. Stok kedelai yang tersedia di gudang saat ini mencapai sekitar 80 ton, dengan kemungkinan penambahan stok.

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Minan Muchammad, menambahkan bahwa harga jual kedelai impor pada hari ini memang tercatat turun menjadi Rp8.600 per kg di tingkat koperasi. Sebelumnya, harga kedelai impor berada di Rp8.900 per kg, kemudian turun menjadi Rp8.800 per kg.

Perajin Tahu Karangbener Kudus, Bambang Sutrisno, mengungkapkan harapannya agar harga jual kedelai impor terus turun untuk meningkatkan keuntungan produsen tahu. “Dengan harga bahan baku yang lebih murah, keuntungan kami bisa meningkat. Kami juga berharap permintaan pasar akan bertambah karena harga jual produk juga bisa disesuaikan,” ujarnya. Saat ini, kapasitas produksi Bambang adalah 35 papan tahu per hari, dengan harga jual tetap di Rp30.000 per papan. * * *