JT - Pengamat kesehatan dari Griffith University Australia Dicky Budiman berharap Pemerintah Provinsi DKI menunjukkan transparansi anggaran makan bergizi gratis untuk menjamin program tersebut berkelanjutan.
"Program ini harus memiliki anggaran yang jelas dan berkelanjutan. Kerja sama dengan pihak swasta, LSM atau donor internasional dapat membantu menutupi kekurangan anggaran," kata Dicky di Jakarta, Selasa.
Baca juga : Dinkes DKI Jakarta Buka Pos Gizi di Kelurahan Untuk Cegah Stunting
Dicky mengatakan bisa saja dalam melaksanakan program ditemui hambatan seperti pembiayaan yang tidak mencukupi.
"Sehingga dikhawatirkan pemerintah bisa membatasi jumlah anak yang mendapatkan makanan atau menurunkan kualitas makanan yang disediakan," katanya.
Karena itu, menurut dia, pemerintah perlu mempersiapkan pelaksanaan program tersebut lebih mendalam sehingga konkret untuk diwujudkan Kemudian, perlu juga adanya monitoring dan evaluasi memadai untuk program makan bergizi gratis yang berkelanjutan.
Baca juga : Dinas LH DKI Sosialisasikan Pemilahan Sampah Sejak dari Rumah
Dia menilai tanpa sistem monitoring dan evaluasi yang baik, sulit untuk mengetahui apakah program ini berhasil mencapai tujuan mengurangi kekurangan gizi atau perlu dilakukan perbaikan. Solusinya, kata dia, harus ada sistem pemantauan yang terus-menerus untuk menilai dampak program terhadap status gizi anak-anak.
"Data yang dikumpulkan secara berkala dapat digunakan untuk memperbaiki dan menyesuaikan program," ujar ahli epidemiologi tersebut.