JT - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, meminta Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta untuk memberikan penyuluhan kepada para pedagang, termasuk yang berada di Pasar Induk Kramat Jati, mengenai pengelolaan sampah.
Dalam keterangannya di Jakarta, Suhaimi menekankan pentingnya melibatkan semua pihak, termasuk pedagang, dalam pengelolaan sampah untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang isu tersebut.
Baca juga : Pemkab Kepulauan Seribu Gelar Audit Stunting untuk Tekan Kekurangan Gizi
Ia mengusulkan agar program bank sampah diterapkan di Pasar Induk Kramat Jati, sembari menunggu penyelesaian Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) dengan metode 3R (reduce, reuse, recycle) yang ditargetkan rampung pada Juli 2025.
"Kami berharap bank sampah diberdayakan. Melalui bank sampah, para pedagang bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari sampah anorganik seperti plastik, botol, kertas, dan kaleng," ujarnya.
Suhaimi juga mengingatkan bahwa pedagang dapat diajari cara mendaur ulang sampah organik dari sisa sayur dan buah untuk dijadikan pupuk.
Baca juga : DKI Jakarta Atur Rute Alternatif Jelang Misa Paus Fransiskus
"Banyak sampah yang bisa didaur ulang, jadi sampah selesai di pasar, tidak harus dibawa ke Bantar Gebang," imbuhnya.
Dinas LH DKI Jakarta saat ini sedang membangun TPS 3R di Pasar Induk Kramat Jati. Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, telah melakukan groundbreaking untuk pembangunan di lahan seluas 3.800 meter persegi milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut). Pengelolaan sampah di lokasi ini ditargetkan selesai pada Juli 2025, dengan kapasitas pengolahan 100 hingga 120 ton sampah per hari.