JT — Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kota Administrasi Jakarta Selatan telah menyelesaikan pengerukan saluran penghubung (Phb) Teratai di Jalan Asem II, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi potensi banjir di wilayah tersebut saat musim hujan.
"Pengerukan ini sudah selesai dan merupakan bagian dari upaya mencegah luapan air yang kerap terjadi," ujar Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Suku Dinas SDA Kecamatan Cilandak, Yansor, di Jakarta, Senin (21/10).
Baca juga : Sekda DKI Jakarta Pastikan Rusun Nagrak untuk Korban Gusuran Kampung Bayam
Pengerukan saluran penghubung yang dimulai sejak 10 Oktober 2024 melibatkan delapan personel dari Sudin SDA. Proses ini berlangsung cukup lama mengingat tebalnya endapan lumpur yang mencapai 40 sentimeter di sepanjang saluran sepanjang 10 meter, dengan tinggi 150 sentimeter dan lebar 200 sentimeter.
"Setiap hari, kami mengangkut setidaknya 20 karung lumpur dan sampah dari saluran ini," jelas Yansor, menambahkan bahwa pengerukan ini penting untuk meningkatkan kapasitas debit air saluran dan memastikan aliran air yang lebih lancar saat hujan.
Yansor berharap bahwa pengerukan ini akan mencegah luapan air di wilayah tersebut, terutama ketika curah hujan tinggi. Ia optimistis, saluran yang sudah dikeruk akan berfungsi normal dan mampu mengalirkan air dengan lebih baik, mengurangi risiko banjir di kawasan Cipete Selatan.
Baca juga : DKI Jakarta Rencanakan Penambahan Personel Pemadam Kebakaran
"Kami berharap ketika musim hujan tiba, semua saluran air dapat berfungsi dengan baik sehingga dapat mengurangi dampak banjir," kata Yansor.
Selain pengerukan saluran, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta terus menerapkan berbagai inovasi untuk mengendalikan banjir di Ibu Kota. Salah satu target utamanya adalah memastikan bahwa banjir surut dalam waktu kurang dari dua jam melalui optimalisasi sumber daya yang dimiliki, serta penanganan cepat dan efektif.