JT - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat sedang merancang skema kerja sama untuk mengoptimalkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, Jabar, yang strategis bagi masyarakat Jateng, terutama di bagian barat.
Sekretaris Daerah Jateng, Sumarno, menjelaskan bahwa konsep kerja sama untuk pengoptimalan bandara tersebut masih dalam tahap pembahasan dengan Pemprov Jabar. "Kita masih identifikasi potensi yang ada," ujarnya di Semarang, Senin, setelah penandatanganan kerja sama di bidang lingkungan dengan Pemprov Jabar.
Baca juga : Pemprov Jateng Sediakan 12.000 Kuota Mudik Gratis Lebaran 2024
Sumarno menilai keberadaan Bandara Kertajati sangat potensial bagi masyarakat Jateng bagian barat. Bandara ini, yang saat ini melayani penerbangan internasional, dapat dimanfaatkan untuk perjalanan umroh, sehingga mempermudah masyarakat Jateng yang hendak berangkat umroh. Pemerintah berencana untuk mendorong biro-biro perjalanan umroh agar mengarahkan jamaahnya melalui bandara tersebut.
Selain itu, potensi penerbangan komersial juga dapat dimaksimalkan, terutama bagi masyarakat Jateng bagian barat seperti Tegal, Brebes, dan Cilacap.
"Kita harus identifikasi bersama. Untuk paket wisata mungkin masih jauh, tetapi penerbangan komersial bisa jadi solusi," tambah Sumarno.
Baca juga : LRT Jabodebek Angkut 3.545 Penumpang di Malam Tahun Baru
Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, menjelaskan bahwa aksesibilitas Bandara Kertajati dapat dilihat dari jarak dan waktu tempuh dari beberapa kabupaten/kota di Jateng. Bandara Kertajati berjarak 128 km dari Kota Tegal dengan waktu tempuh 1 jam 46 menit, dan sekitar 109 km dari Kabupaten Brebes dengan waktu tempuh 1 jam 38 menit. Namun, dari Kabupaten Cilacap, jaraknya mencapai 229 km dengan waktu tempuh 4 jam 51 menit.
Herman menambahkan bahwa usulan kolaborasi meliputi perluasan "catchment" area pelayanan penerbangan dari atau ke Jateng bagian barat, serta kolaborasi dalam penyediaan layanan angkutan antarjemput antarprovinsi. Selain itu, kerja sama juga direncanakan untuk layanan embarkasi dan debarkasi pekerja migran Indonesia asal Jabar dan Jateng, serta kolaborasi dengan Bank Jateng untuk meningkatkan efisiensi operasional dan penyediaan dukungan teknis.